March 05, 2013


Dia yang mengagumi seorang perempuan dari kepribadiannya. 
Dia yang jatuh hati karena buah pemikiran cerdasnya. 
Dia yang mengaguminya karena hobinya yang senang membaca dan menelusuri kehidupan. 
Dia yang tidak dengan mudahnya jatuh cinta pada kecantikannya, juga tidak dengan serta merta menyerahkan dirinya.
Dia yang kagum pada kesederhanaannya, kegigihannya, bukan kemewahannya. 
Dia yang merasa dikuatkan olehnya, bukan dibebankan.
Masih adakah lelaki seperti itu di zaman penuh hedonisme seperti ini?

”Wanita jaman sekarang salah kaprah dalam memahami makna emansipasi. Kebanyakan mereka kehilangan identitas. Lupa akan kodratnya. Bisanya hanya dandan, bergaul, pulang larut malam, tapi lupa akan tugasnya sebagai calon ibu, calon pendidik, calon pembangun peradaban."  - Seorang aktivis

February 26, 2013

O Allah, give me
eyes that see the best in people
heart that forgives the worst
a mind that forgets the bad
soul that never loses faith

February 10, 2013

Hilangkan gengsi, karena hidup berawal dari mimpi, dan keprihatinan. 
Sekalipun kamu anak orang kaya tujuh turunan pun, kalau nggak bisa hidup prihatin, ya susah.

-menurutku.

Siapa bilang mereka yang saat ini merasa sudah menemukan seseorang yang baik itu santai-santai dan bahagia-bahagia saja?

Mereka bahagia. Tapi mereka juga sama galaunya dengan orang-orang yang mungkin belum seberuntung dirinya. Mereka juga harus pandai menata hati.
Menata hati dari rasa takut kehilangan, sampai mengendalikan rasa cemburu. 
Tapi, yang paling sulit itu ialah menata hati untuk mencintai, menyayangi, dan memperlihatkan rasa sayang dengan seadanya saja di saat mereka benar-benar di titik sangat menyayangi seseorang. Ibaratnya, di saat mereka benar-benar kaya, mereka malah harus bisa menahan diri dari memiliki hal apapun yang sebenarnya bisa dimiliki.

Mengendalikan diri, hati, pikiran agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan rasa sayang. Agar tidak kecewa jika ternyata harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Kata orang-orang tua, jangan berikan hatimu sepenuhnya untuk orang yang belum tentu jadi jodohmu, tapi beda ceritanya kalau orang itu sudah menjadi suami atau istrimu.

Hati itu sepenuhnya Allah yang punya. Kembalikanlah pada Allah. Dia Maha Pembolakbalik hati. Dia Tau yang terbaik. Semoga apa yang tertuliskan di Lauh Mahfuz kelak dapat terjaga sampai waktunya dan dapat diterima dengan lapang dada.


-Kuntawiaji.

January 08, 2013

typics:

“When you are going through something hard and wonder where God is remember the teacher is quiet during a test” - Unknown
Ah kenapa saya berkaca-kaca setelah membaca ini.

Calling Home

I'm at a payphone trying to call home
Where all of my change I spent on you